Jika Anda sudah lama mengemudi, Anda mungkin tahu bagaimana rasanya kehilangan kendali atas kendaraan Anda. Entah Anda mengalami kecelakaan atau cuaca buruk yang menyebabkan tergelincir sesaat, tidak ada yang menikmati perasaan tenggelam yang terjadi saat ribuan pon logam tiba-tiba lepas kendali.
Sistem seperti kontrol traksi dan rem anti-lock membantu Anda mempertahankan kendali selama akselerasi dan pengereman, namun kontrol stabilitas elektronik (ESC) dirancang untuk mencegah Anda kehilangan kendali dalam keadaan lain.
fstop123 / Getty Gambar
Apa gunanya Kontrol Stabilitas Elektronik?
ESC seharusnya menjaga kendaraan tetap bergerak ke arah yang diinginkan pengemudi.
cara membuat peran dalam perselisihan
Seperti rem anti-lock dan kontrol traksi, kontrol stabilitas elektronik merupakan langkah keamanan tambahan. Sistem ini tidak akan melindungi Anda dari mengemudi secara ceroboh, namun membantu Anda tetap berada di jalan dalam kondisi buruk.
Menurut Lembaga Asuransi untuk Keselamatan Jalan Raya (IIHS), kontrol stabilitas elektronik mengurangi risiko kecelakaan multi-mobil, satu mobil, dan terguling. Pengurangan kecelakaan fatal pada satu kendaraan adalah yang paling dramatis, dan pengemudi dengan ESC memiliki peluang 75 persen lebih besar untuk selamat dari kecelakaan tersebut dibandingkan pengemudi yang tidak memiliki ESC.
Bagaimana Cara Kerja Kontrol Stabilitas Elektronik?
Sistem kontrol stabilitas elektronik terdiri dari sensor yang membandingkan masukan pengemudi dengan cara kendaraan bergerak. Jika sistem ESC menentukan bahwa kendaraan tidak merespons masukan kemudi dengan benar, sistem tersebut dapat mengambil tindakan perbaikan.
ESC dapat mengaktifkan kaliper rem individual untuk memperbaiki oversteer atau understeer, memodulasi output mesin, dan mengambil tindakan lain untuk membantu pengemudi mempertahankan kendali.
Apa Yang Terjadi Jika Kontrol Stabilitas Elektronik Gagal?
Karena kontrol stabilitas elektronik merupakan perpanjangan dari sistem pengereman anti-lock (ABS) dan sistem kontrol traksi (TCS), biasanya aman untuk mengemudikan kendaraan yang mengalami kerusakan ESC. Sistem kontrol stabilitas elektronik dapat mengaktifkan kaliper rem dan memodulasi tenaga mesin, namun sistem yang tidak berfungsi biasanya gagal beroperasi sama sekali.
Jika Anda melihat lampu DSP, ESP, atau ESC menyala, sebaiknya periksakan ke mekanik yang berkualifikasi. Namun, Anda harus dapat terus mengemudikan kendaraan seolah-olah tidak memiliki kontrol stabilitas.
Jika Anda terus mengemudikan kendaraan, berhati-hatilah terutama di trotoar basah dan tikungan tajam. Jika kendaraan Anda mulai oversteer atau understeer, Anda harus mundur dan melakukan koreksi sendiri.
Kendaraan Apa Saja yang Dilengkapi ESC?
Kontrol stabilitas elektronik adalah inovasi yang relatif baru dan tidak tersedia pada semua kendaraan.
Agar kendaraan memiliki ESC, ia juga harus memiliki ABS dan TCS. Sistem kontrol traksi dan kontrol stabilitas dibangun di atas sistem rem anti-lock, dan ketiga teknologi tersebut menggunakan sensor roda yang sama.
Semua produsen mobil besar menawarkan beberapa jenis ESC. Sistem ini dapat ditemukan pada mobil, truk, SUV, dan rumah motor. Namun, beberapa produsen hanya menawarkan opsi pada model tertentu.
Cari berdasarkan tahun kendaraan dan lihat apakah kendaraan tersebut menawarkan ESC sebagai fitur standar atau opsional.
Pertanyaan Umum- Bagaimana Anda tahu jika Anda memiliki kontrol stabilitas elektronik?
Jika kendaraan Anda dilengkapi dengan ESC, Anda akan melihat indikatornya di dasbor. Mungkin juga ada tombol untuk menonaktifkan sementara fitur tersebut. Baca juga manual pemilik Anda untuk mengetahui apakah ESC disertakan dengan kendaraan Anda.
- Mengapa Anda mematikan kontrol stabilitas elektronik di mobil Anda?
Beberapa orang percaya bahwa mematikan ESC memberi mereka kendali lebih besar terhadap kendaraan dan kecepatan lebih besar. Mematikan ESC dapat berguna jika Anda memiliki mobil berperforma tinggi dan Anda balapan di trek. Namun, bagi sebagian besar orang, tidak ada alasan untuk menonaktifkan kontrol stabilitas elektronik. Melakukan hal ini dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya kecelakaan.
- Apa nama lain yang digunakan untuk menggambarkan sistem kendali stabilitas elektronik?
Kontrol stabilitas elektronik kadang juga disebut program stabilitas elektronik (ESP) atau kontrol stabilitas dinamis (DSC).
- Apa kendaraan konsumen pertama yang memiliki kontrol stabilitas elektronik?
Mercedes-Benz S 600 Coupe adalah yang pertama hadir dengan kontrol stabilitas elektronik pada tahun 1995. Toyota merilis sistem kontrol stabilitas kendaraan (VSC) pada tahun yang sama pada model Crown Majesta.